Bincang ekslusif tentang proses penciptaan lagu, dimulai dari metode workshop baru hingga refleksi kenangan masa kecil akan budaya Sunda.
oleh Bani Hakiki
Setiap perjalanan menawarkan pengalaman unik yang menginspirasi orang untuk menjelajahi hal yang tak diketahui. Perasaan ini bergema dalam diri para pelaut The Panturas saat mereka mengarungi mini album mendatang, Galura Tropikalia yang akan dirilis pada 22 November 2024. Rekaman ini menampilkan pengaruh musik dan lirik Sunda yang terinspirasi dari kenangan masa kecil mereka.
Pembuatan mini album ini menjadi pengalaman unik yang berbeda bagi Kapten Surya Fikri, yang juga dikenal sebagai ‘Kuya’ (drum), Bagus ‘Gogon’ (bass), Rizal Taufik (gitar), dan Abyan Zaki ‘Acin’ (gitar, vokal). Mereka menghabiskan lima hari penuh berkolaborasi di sebuah vila sewaan di Jatinangor, Sumedang, yang terasa seperti rumah. Daerah yang dikenal sebagai tempat mereka memulai segalanya dan juga kaya akan budaya Sunda yang diharapkan dapat lebih menginspirasi lagu-lagu yang akan digarap.
Lokakarya ini dirancang untuk membuat demo lagu sebelum kembali ke studio rekaman, sebuah metode yang belum pernah dicoba pada rilisan sebelumnya. Setelah mencoba pendekatan ini, mereka mengakui bahwa itu adalah pengalaman terbaik dan paling menyenangkan dalam karier mereka selama kurang lebih tujuh tahun.
Dalam sebuah wawancara, Kuya menceritakan bagaimana rekaman baru ini dimulai: “Kami mulai dengan lembaran kosong, tanpa ekspektasi apa pun tentang lagu yang akan kami buat. Kami membuat semuanya dari nol, meskipun formulanya sudah ada dari salah satu rilisan kami sebelumnya. Mini album dibuat sebagai versi lanjutan dari lagu “Lasut Nyanggut” (2020) yang dirilis pada vinyl 7 inci sebelumnya.”
Selama lokakarya itu, mereka mengundang produser mereka Ricky Virgiana (WSATCC) dan guru gitar spiritual Om Robo (Southern Beach Terror/Sundancer), dengan bantuan dari kru Lifeguards. Beberapa teman terdekat mereka juga bergabung, menjadikannya sebagai ajang silaturahmi menyenangkan. Selain itu, The Panturas juga mengajak musisi lain untuk berkolaborasi dalam album baru mereka, termasuk Panji Wisnu (keyboard/synth), Rezki Delian (perkusi), dan Andri ( tarompet pencak).
Album ini berisi enam lagu yang terdengar lebih magis dan benar-benar memikat. Album ini memadukan nada musik tradisional Sunda dengan elemen disko-pop secara kreatif, menghadirkan kombinasi yang segar dan menarik. Pendekatan inovatif ini sebagian besar dipengaruhi oleh Ricky yang dengan terampil memadukan berbagai aspirasi artistik personil, dan Om Robo yang menyumbangkan berbagai teknik gitar baru dengan cara yang tidak menggurui.
Rizal yang akrab disapa Ijal, yang juga menulis lirik untuk track berjudul “Jimat”, terinspirasi oleh berbagai sajak Sunda dan nasihat atau petuah yang sering didengarnya semasa kecil. Album ini tidak menceritakan kisah spesifik, album ini justru menyoroti pengalaman lingkungan dan dongeng sunda populer yang telah menjadi kenangan mendasar.
Pada kesempatan yang sama, Ijal menjelaskan bagaimana menulis lirik jauh lebih mudah baginya dalam bahasa Sunda: “Dulu, saya sudah mencoba menulis lirik, tetapi sering kali terdengar ‘cringe’. Kali ini, dengan menggunakan bahasa ibu, saya jadi lebih percaya diri, dan kata-katanya muncul begitu saja. Secara keseluruhan, tidak ada tema khusus dalam liriknya, kami lebih banyak capture pengalaman masa kecil dan kekonyolan teman-teman di sekitar kami.”
Galura Tropikalia dijadwalkan mulai berlayar pada 22 November 2024 di berbagai platform streaming digital (DSP), di bawah naungan Los Panturas Ent. dengan rilisan fisik yang didistribusikan oleh La Munai Records. Sebelumnya, The Panturas merilis dua singel pembuka dari album mendatang mereka: “Lasut Nyanggut” dan “Jimat” pada Oktober 2024.